Sabtu, 02 April 2022

Akhirnya Kita Berbeda

AKHIRNYA KITA BERBEDA

Ust. Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.

 

 

Saat menulis artikel marhaban ya ramadhan, saya masih meyakini  umat Islam Indonesia akan memulai puasa ramadhan 1443 H pada waktu dan hari yang sama.

 

Namun pagi tadi saya tersadarkan dengan komen ustadz Syayid S. Sukandi pada artikel kemaren di FB. “Akhirnya kita berbeda” itulah ungkapan spontan mengambarkan suasana batin yang hadir saat itu.

 

Bersama perlu kita belajar banyak, sebab kebenaran hanya mutlak milik Allah SWT yang Maha  Mengetahui. Allah SWT juga yang mengetahui kepastian awal ramadhan. Manusia hanya diberi sedikit ilmu pengetahuan berupa metode/ pendekatan hisab dan atau rukyat dalam memprediksi awal bulan ramadhan.

 

Perbedaan memulai atau mengakhiri ramadhan selama ini hal yang biasa. Semoga perbedaan memulai atau mengakhiri ramadhan tidak membuat gaduh kemuslihan jiwa diantara sesama umat Islam.

 

Umat perlu dicerdaskan qalbiahnya/ hati (qalbiah quotient) untuk membangun diri yang lebih muslih, semakin baik dalam keshalehan sosialnya. Sehingga dengan kemuslihan yang dalam akan menjadikan hati semakin luas menerima perbedaan, sebab berbeda itu fitrah manusia.

 

Allah SWT memang menciptakan segala sesuatu berbeda, ada yang berkulit putih, ada yang berkulit hitam. Ada yang berbadan besar dan ada yang kecil, ada tinggi dan ada rendah. Ada siang dan ada malam, bahkan ada surga dan neraka, semua berada dalam bingkai perbedaan yang dirahmati.

 

Tentu kita menyakini, kehidupan akan menjadi baik dan terasa indah apabila dibingkai dengan bingkai perbedaan melalui keshalehan diri yang dalam.

 

Berbeda tidak seharusnya menjadikan kita saling menyakiti, saling jegal dan bahkan saling mentiadakan, bahkan saling menghapus (menghilangkan)  kebaikan dan kemuliaan yang pernah ada.

 

Apabila ini benar-benar terjadi, perberbedaan menyebabkan kita saling menyakiti, saling jegal dan bahkan saling mentiadakan, bahkan saling menghapus (menghilangkan)  kebaikan dan kemuliaan yang pernah ada.

 

Pada malam kedua ini mari kita berikhtiar dalam keshalehan, bersama kita bertobat kembali pada al-Qur’an dan Sunah Rasulullaah SAW.

 

Apabila perbedaan pikiran, amalan, dan cara pandang berbeda semua benar-bebar terjadi, sampai menyebabkan kita tidak saling bersapa dan berkabar baik, mari kita kembali kepada Allah SWT agar memperoleh tuntun yang terbaik dengan firmannya dalam Qs. Al-Hujurat [49] 10-12, berikut:

 

 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (10)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (11) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (12) يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

 

(10) Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu yang bertikai (berbeda) itu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

 

(11) Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

 

(12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

 

Semoga Allah SWT turunkan hidayah pada malam kedua ini menjadikan perbedaan diantara kita sebagai rahmat dari Allah SWT.

 

Berbeda itu fitrah, Bersatu itu pilihan (perintah) dalam membangun silaturraahim, memperkuat umat dalam kegalauan akhir zaman.

 

Penutup tulisan hari ini. Ya Allah Ya Tuhanku, berikanlah kepada kami ilmu (hikmah) dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang shaleh🤲*

 

 

 

Pilahan Jogjakarta, 1 Ramadhan  1443 H bertepatan 02 April 2022.

 

Salam Abdoellah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar