DIRI YANG MENCINTAI AL-QUR’AN
[Ust. Dr. Yuzarion, S.Ag.,
S.Psi., M.Si.]*
Kerisauan diri terhadap
masalah pada tulisan kemaren (Diri yang Iqra’), dengan masih banyak umat Islam
yang buta al-Qur’an. Tentu ini menjadi kendala terbesar pada diri yang akan mencintai
al-Qur’an sepenuh diri.
Mencintai al-Qur’an bagi setiap nafsani muslim harus
menjadi pilihan utama pada diri yang ber-Iqra’. Mencintai berarti memberikan
kasih sayang yang dalam pada al-Qur’an.
Mencintai juga berarti memberikan perlakuan khusus yang
didorong oleh rasa atau perasaan yang istimewa pada objek dicintai. Mencintai
juga berarti memberikan perhatian, melindungi, dan menyayangi secara mendalam yang
lahir dari diri, akal, hati, dan jiwa.
Mencintai juga berarti memperoleh kebahagian dari yang
dicintai. Mencintai juga memperoleh kedamaian dan ketentraman hati dan jiwa.
Mencintai juga berarti menjaga dan memelihara objek yang
dicintai sepenuh diri jiwa dan raga setiap diri yang ber-Iqra’.
Begitulah seharusnya setiap nafsani menghadirkan rasa
mencintai al-Qur’an sepenuhnya. Mencintai al-Qur’an berarti memberikan kasih
sayang yang dalam pada al-Qur’an.
Mencintai al-Qur’an berarti memberikan perlakuan khusus
pada al-Qur’an, melahirkan perasaan istimewa pada al-Qur’an. Mencintai al-Qur’an
memberikan perhatian yang banyak pada al-Qur’an.
Mencintai al-Qur’an berarti melindungi dan menyayangi
al-Qur’an secara mendalam yang lahir dari diri yang kuat, akal yang sehat, hati
yang bersih, dan jiwa yang suci bertauhid yang benar kepada Allah SWT.
Mencintai al-Qur’an berarti menjaga dan memelihara
al-Qur’an sepenuh diri jiwa dan raga setiap diri yang ber-Iqra’.
Maka mencintai al-Qur’an sebuah pilihan wajib pada diri yang ber-Iqra’. Setiap
nafsani yang mencintai al-Qur’an sepenuh diri, jiwa, dan raganya, tidak akan
pernah merasa lelah dan letih serta tidak akan pernah merasa bosan membaca
al-Qur’an.
Setiap diri yang mencintai al-Qur’an akan memperoleh
kekuatan mempelajari al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. Walaupun saat ini masih buta
baca al-Qur’an.
Mulailah dengan “bismillaah” mencintai al-Qur’an maka
al-Qur’an akan Allah SWT mudahkan untuk mempelajarinya.
Setiap diri yang mencintai al-Qur’an, bagi mereka
membaca al-Qur’an akan memperoh ketenangan diri lahir dan bathin. Membaca al-Qur’an
menjadi kebahagian hakiki lahir dan bathin.
Setiap diri yang mencintai al-Qur’an akan dituntun dalam
memahami al-Qur’an dimudahkan memperoleh cahaya keimanan yang (iman yang
istiqamah).
Setiap diri yang mencintai al-Qur’an akan dimudahkan dalam
mengamalkan perintah Allah SWT dan menjauhkan diri larangan-larangan Allah SWT
dalam al-Qur’an.
Setian diri yang mencintai al-Qur’an Allah SWT jadikan khalifah
(wali-wali) Allah SWT dalam mendakwahkan al-Qur’an dengan berbahagia kepada umat
manusia.
Mencintai al-Qur’an berarti memilih untuk berbahagia
bersama al-Qur’an. Mencintai al-Qur’an berarti memilih untuk dicintai sepenuhnya
oleh al-Qur’an, maka berbahagialah setiap diri yang telah dicintai al-Qu’an.
Diri yang telah mencintai dan dicintai al-Qur’an, In
Syaa Allah akan akan diselamatkan al-Qur’an dalam kehidupan didunia dan
akhirat.
Kemuliaan al-Qur’an bagi diri yang mencintai al-Qur’an,
maka al-Qur’an akan menemani diri pada saat sakratul maut, al-Qur’an juga akan memberikan
cahaya penerangan ketika diri berada pada kegelapan alam kubur.
Al-Qur’an juga membimbing dan menemani diri saat hari
berbangkit datang, al-Qur’an juga akan menjadi pembela utama saat hisab di Yaumil
Akhir di mahkamah Allah SWT.
Al-Qur’an juga akan menjadi pembimbing saat diri berjalan
melintasi jembatan siratal mustaqiem, al-Qur’an juga akan membimbing diri yang
mencintai al-Qur’an sampai ke dalam syurga.
Bahkan sesampai disurga al-Qur’an masih membimbing
nafsani diri yang mencintai al-Qur’an dihadapan Allah SWT agar ditempatkan pada
tempat tertinggi bersama Rasulullah SAW di Surga Firdaus. Seperti ayat berikut:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka
tidak ingin berpindah dari padanya Qs. Al-Kahfi [16] 107-108*.
Penutup tulisan hari ini. Ya Tuhan kami, dengan al-Qur’an
karuniakanlah kepada kami kasih sayang-Mu, Jadikanlah al-Qur’an sebagai imam
kami, cahaya penerang kehidupan kami dunia dan akhirat, hiadayah dan sumber
rahmat bagi kami🤲*
Kampus 2 UAD Yogyakarta
Tanggal 19 Ramadhan 1443 H/ 20 April 2022 H.
Salam Abdoellah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar