AKHIRNYA KITA BERBEDA
Ust. Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi.,
M.Si.
Saat
menulis artikel marhaban ya ramadhan, saya masih meyakini umat Islam Indonesia akan memulai puasa ramadhan
1443 H pada waktu dan hari yang sama.
Namun pagi
tadi saya tersadarkan dengan komen ustadz Syayid S. Sukandi pada artikel
kemaren di FB. “Akhirnya kita berbeda” itulah ungkapan
spontan mengambarkan suasana batin yang hadir saat itu.
Bersama
perlu kita belajar banyak, sebab kebenaran hanya mutlak milik Allah SWT yang Maha
Mengetahui. Allah SWT juga yang
mengetahui kepastian awal ramadhan. Manusia hanya diberi sedikit ilmu pengetahuan
berupa metode/ pendekatan hisab dan atau rukyat dalam memprediksi awal bulan
ramadhan.
Perbedaan memulai
atau mengakhiri ramadhan selama ini hal yang biasa. Semoga perbedaan memulai
atau mengakhiri ramadhan tidak membuat gaduh kemuslihan jiwa diantara sesama
umat Islam.
Umat perlu dicerdaskan
qalbiahnya/ hati (qalbiah quotient) untuk membangun diri yang lebih
muslih, semakin baik dalam keshalehan sosialnya. Sehingga dengan kemuslihan yang
dalam akan menjadikan hati semakin luas menerima perbedaan, sebab berbeda itu
fitrah manusia.
Allah SWT
memang menciptakan segala sesuatu berbeda, ada yang berkulit putih, ada yang
berkulit hitam. Ada yang berbadan besar dan ada yang kecil, ada tinggi dan ada
rendah. Ada siang dan ada malam, bahkan ada surga dan neraka, semua berada
dalam bingkai perbedaan yang dirahmati.
Tentu kita
menyakini, kehidupan akan menjadi baik dan terasa indah apabila dibingkai
dengan bingkai perbedaan melalui keshalehan diri yang dalam.
Berbeda
tidak seharusnya menjadikan kita saling menyakiti, saling jegal dan bahkan
saling mentiadakan, bahkan saling menghapus (menghilangkan) kebaikan dan kemuliaan yang pernah ada.
Apabila ini
benar-benar terjadi, perberbedaan menyebabkan kita saling menyakiti, saling
jegal dan bahkan saling mentiadakan, bahkan saling menghapus (menghilangkan) kebaikan dan kemuliaan yang pernah ada.
Pada malam
kedua ini mari kita berikhtiar dalam keshalehan, bersama kita bertobat kembali
pada al-Qur’an dan Sunah Rasulullaah SAW.
Apabila perbedaan
pikiran, amalan, dan cara pandang berbeda semua benar-bebar terjadi, sampai menyebabkan
kita tidak saling bersapa dan berkabar baik, mari kita kembali kepada Allah SWT
agar memperoleh tuntun yang terbaik dengan firmannya dalam Qs. Al-Hujurat [49]
10-12, berikut:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (10)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا
يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ
مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ
وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ
وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (11) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا
تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ
أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ
رَحِيمٌ (12) يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
(10) Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu yang bertikai (berbeda) itu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.
(11) Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409]
dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410]
dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
(12) Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah SWT turunkan hidayah
pada malam kedua ini menjadikan perbedaan diantara kita sebagai rahmat dari
Allah SWT.
Berbeda itu fitrah, Bersatu itu
pilihan (perintah) dalam membangun silaturraahim, memperkuat umat dalam
kegalauan akhir zaman.
Penutup tulisan hari ini. Ya Allah Ya Tuhanku, berikanlah kepada kami ilmu (hikmah) dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang
yang shaleh🤲*
Pilahan Jogjakarta, 1 Ramadhan 1443 H bertepatan 02 April 2022.
Salam Abdoellah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar