DIRI YANG MUDIK
II [Ust. Dr. Yuzarion, S.Ag.,
S.Psi., M.Si.]* II
Berbahagia begitulah ungkapan yang tepat
saat ini, setelah dua kali idul fitri saat pandemic C19 tidak
dapat melakukan mudik lebaran. Sedangkan
bagi yang tidak bisa mudik kekampung halaman bersabarlah “Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah
[2] 153.
Mudik
merupakan bagian dari kegiatan menyambung silaturrahim setelah lama tidak
bersua dan membeku. Mudik dalam rangka menyambung silaturrahim karena terpisahkan
oleh jarak dan waktu.
Mudik juga
dapat dipahami sebagai kegiatan pulang kampung halaman, kampung halaman bisa
sebagai kampung kelahiran diri dan orangtua serta keluarga besar.
Menurut
Qurai Shihab Diri Rasulullah
SAW juga pernah mudik dari Kota Madinah al-Munawwarah sebagai tempat perantauan, mudik kembali kekampung
halamannya di Kota Mekkah al-Mukarrah untuk menjemput kemenangan dalam melaksanakan
al-Qur’an. Peristiwa ini di abadikan dalam al-Qur’an, artinya sebagai berikut:
Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu
(melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke
tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa
petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata." (Qs. Al-Qashash [28]
85).
Yang dimaksud dengan tempat kembali
di sini ialah kota Mekah. Ini adalah suatu janji dari Tuhan bahwa Nabi Muhammad
SAW akan kembali ke Mekah sebagai orang yang menang, dan ini sudah terjadi pada
tahun kedelapan hijrah di waktu Nabi menaklukkan Mekah. Ini merupakan suatu
mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.
Mudik
lebaran tahun ini diprediksi sebanyak 85,5 juta umat Islam Indonesia. Dari 85,3
juta pemudik lebaran tersebut setiap diri berikhtiar
pulang kampung halaman untuk menjemput kemenangan, tentu agama Islam akan
semakin bersinar di setiap kampung halaman para pemudik.
Maka diri yang
mudik jemputlak kemenangan tersebut dengan
memperkuat silaturrahim. Kuatkanlah persaudaraan dengan saling berkabar baik
antara saudara dari rantau dengan saudara di kampung halaman.
Diri yang
mudik berbahagialah selalu
Allah SWT masih memberikan kebersamaan dalam ruang yang sama di lebaran tahun
ini, sebab tidak ada jaminan lebaran tahun depan kita masih dapat bersua.
Pelihara
silaturrahim dengan saling sapa bahagia, peluk dan rangkul setiap saudara-saudara
kita yang masih dapat bertemu muka, bergembiralah dengan semuanya,
diri yang bergembira saat idul fitri pertanda taqwa ada pada diri.
Dan
bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (QS. An-Nisa [4] 1).
Diri
yang mudik adalah diri yang mudah memaafkan, meminta dan memberi maaf. Diri
yang mudah memamaafkan merupakan cahaya kemenangan dan ketaqwaan yang bersinar terang pada diri semua umat Islam.
Diri
yang mudik diri yang senantiasa menjaga mulut dan lisannya agar tidak ada lagi yang
tersakiti. Diri yang mudik adalah diri yang senantiasa lahir perilaku mulia
dalam kemuliaan diri karena telah memperoleh kemengan di saat idul fitri.
Terakhir
selamat mudik saudara-saudaraku, semoga mudikmu, diri yang mudik saat ini tercatat
pada cacatan malaikat Raqib sebagai mudik terbaik dalam menyambung dan
memperkokoh silaturrahim… Aamiin.*
Penutup tulisan hari ini: Ya Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah
mendahului kami beriman🤲.
Kampoeng Santri Kotagede Jogjakarta
Tanggal 27 Ramadhan 1443 H/ 28 April
2022 H.
Salam Abdoellah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar