Senin, 27 Maret 2023

Psikologi Taqwa: Menjadi Diri yang Mencintai

Dicintai maupun mencintai tidak akan terlebas dari kehidupan ini, baik terkait hablum minannas, begitu juga dengan hablumminallaah.

 

Dicintai itu karena mencintai, tidak mungkin dicintai dan mencintai itu berdiri terpisah, Dicintai dan mencintai ini ibarat dua belah tangan yang bertepuk, kedua belahnya berkontribusi ideal. Dicintai hadir karena adanya mencintai.

 

Saatnya gerakkan seluruh kekuatan iman pada diri, serta ikhtiar amal shaleh yang sempurna, berdayakan kemampuan regulasi diri dalam ketaqwaan untuk mencintai Allah SWT pemilik alam semesta ini. 

 

Saat benih-benih mencintai telah tumbuh pada diri, hati, dan jiwa, pupuklah benih-benih cinta tersebut dengan senantiasa berikhtiar dalam ketaqwaan.

 

Pada tahab selanjutnya akan tumbuh ketenagan pada hati, sekaligus akan membentuk kedamaian pada jiwa.

 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

 

Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mencintai [mengingat] Allah. Ingatlah, hanya dengan mencintai [mengingat] Allah-lah hati menjadi tenteram. [Surat Ar-Ra'd (13) ayat 28].

 

Untuk menjadi diri yang dicintai, tempuhlah jalan mencintai Allah SWT. Jalan mencintai Allah SWT sesuai dengan ayat berikut:

 

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّـٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, [Surat Al-Kahfi (18) ayat 107]

 

Mencintai Allah SWT dengan dua jalan; pertama jalan iman yang istiqamah dan kedua dengan jalan amal shaleh.

 

[Bersambung…]

 

Ya Allah… Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami Rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)… 🤲*

 

Jogjakarta, 5 Ramadhan 1444 H, bertepatan 27 Maret 2023

 

Salam

Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.

Magister Psikologi UAD Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar