Kamis, 23 Maret 2023

Psikologi Taqwa: Menetapkan tujuan Menjadi Muttaqien

Tujuan menjadi muttaqien telah dituntun Alqur’an dengan sangat jelas. Penjelasan ini terdapat pada ayat berikut:

 

 وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَـٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًۭا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًۭا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَـٰلُهُۥ ثَلَـٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةًۭ قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَـٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

 

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh [40] tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" [Q.S. Al-Ahqaf (46) ayat 15].  

 

أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا۟ وَنَتَجَاوَزُ عَن سَيِّـَٔاتِهِمْ فِىٓ أَصْحَـٰبِ ٱلْجَنَّةِ ۖ وَعْدَ ٱلصِّدْقِ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يُوعَدُونَ

 

Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka [Q.S. Al-Ahqaf (46) ayat 15-16].

 

Setiap insan beriman yang bersungguh menggunakan kekuatan regulasi diri dalam ketaqwaan, mereka akan menetapkan tujuan dalam ketaqwaan untuk mencari ridha Allah SWT.

Ini terungkap dengan doa-doa yang hadir dalam kesadaran dirinya, yang dituntun Allah pada Alqur’an surah Al-ahqaf [46] ayat 15, artinya sebagai berikut berikut: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

 

Doa yang sama juga terdapat pada surah An-Naml (27) ayat 19. Berdasarkan tuntunan ayat-ayat ini maka setiap diri, hati, dan jiwa berkomitmen menjadi muttaqien, tujuan regulasi diri dalam ketaqwaan yang dilakukan adalah untuk beramal shaleh yang diridhoi.

 

Jadi kehadiran Ramadhan tahun ini bagi diri, hati, dan jiwa yang mengoptimalkan regulasi diri dalam ketaqwaan sebagai manifestasi dari iman yang istiqamah dengan tujuan beramal shaleh yang diridhoi Allah SWT. Amal shaleh mereka kerjakan akan diterima Allah SWT dan diampuni segala dosa dan kesalahan yang pernah ada.

 

[Bersambung ke 3].

 

Ya Allah… berilah kami ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan kepada dua orang orangtua kami dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah kami dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh…🤲*

 

 

Jogjakarta, 1 Ramadhan 1444 H, bertepatan 23 Maret 2023

Salam

Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.

Magister Psikologi UAD Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar