Selasa, 28 Maret 2023

Psikologi Taqwa: Jalan Diri untuk Mencintai

Banyak jalan untuk mencintai dalam kehidupan ini, termasuk jalan mencintai Allah. Jalan mencintai Allah SWT bisa beriktibar pada ayat berikut:

 

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّـٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, [Surat Al-Kahfi (18) ayat 107]

 

Setiap diri dapat mencintai Allah SWT dengan jalan iman yang istiqamah dan amal shaleh. Menghayati ini terasa mudah jalan mencintai Allah SWT tidak sulit dan tanpa syarat. Sing penting ada iman dan amal shaleh.

 

Jalan iman yang istiqamah manifestasi dari perilaku regulasi dalam ketaqwaan yang bersumber dari regulasi diri dalam keyakinan [tauhid], regulasi diri keyakinan pada malaikat, kitab, para nabi dan rasul, hari kiamat dan qadha maupun qadhar.

 

Regulasi diri dalam tauhid yang benar dan murni, merupakan kekuatan batin yang dalam, menerima tampa syarat Islam sebagai keyakinan.

 

Kemudian regulasi diri dalam keyakinan akan menumbuhkan kekuatan dasar hati yang berikrar lisan, berkomitmen melahirkan perilaku syahadatain, perilaku muslim, mukmin, mukhsin, serta perilaku mukhlis, pada tahapan akhir akan terbentuk perilaku muttaqien.

 

Perilaku muttaqien wujud dari jalan mencintai Allah SWT. Perilaku muttaqien menjadikan diri memiliki derajat sama, bahkan berpeluang melebihi derajat para malaikat Allah SWT yang suci.

 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ

 

Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. [Surat Ta-Ha (20) ayat 116]

 

Malaikat bersujut kepada nabi Adam AS dalam makna menghormati, bukan menyembah nabi Adam AS. Nabi Adam AS  diciptkan Allah SWT untuk memimpin [khalifah] seluruh makhluk ciptaan Allah SWT di dunia dan di akhirat. Perbuatan malaikat bersujud pada nabi Adam AS tersebut, membuktikan manusia derajatnya lebih tinggi dari malaikat.

 

 

[Bersambung…]

 

 

Ya Allah… Ya Tuhan kami, Engkau telah menciptakan kami dalam bentuk yang sebaik-baiknya… Maka condongkan perilaku kami pada kebaikan dan kemurnian tauhid, Sesungguhnya hanya Engkau-lah Maha Penjaga Kemurnian Tauhid dalam diri, hati, dan jiwa kami… 🤲*

 

Jogjakarta, 6 Ramadhan 1444 H, bertepatan 28 Maret 2023

 

Salam

Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.

Magister Psikologi UAD Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar