Jumat, 07 April 2023

Psikologi Taqwa: Ketika Said Diadili

Sebaik-baiknya pemimpin dimata rakyat pasti saja ada salahnya, begitulah yang dialami Said bin Amir Aljumahi walaupun sudah berikhtiar menjadi pemimpin yang Amanah.

 

Satu ketika saat kunjungan kerja Umar RA di Wilayah Hims, Amirulmukminin mendapatkan informasi dari penduduk Kuffah dan Hims, mereka mengeluhkan kinerja para pegawai dan gubernurnya.

 

Umar bin Khatan RA menerima laporan dari penduduk terkait kinerja Said selama ini. Mereka mengeluhan empat kinerja Said berikut:

 

Mananggapi laporan kinerja Said dari penduduk Hims, Amirirulmukminin mengumpulkan mereka dan Said disatu tempat untuk diadili.

 

Saat mereka telah berkumpul, Said juga hadir disitu, Umar mulai  meminta secara lansung rakyat menyampaikan keluhan mereka satu-persatu kepada Said.

 

Petama, Mereka menyampakan Said tidak bekerja sehingga hari sudah sangat siang. Said memberikan penjelasn  dihadapan Amirulmukminan dan penduduk Hims.

 

Demi Allah SWT tadinya aku tidak mau mengatakan hal ini. Karena ini harus disampaikan maka aku akan menceritakannya. Aku tidak penya pembantu durumah. Setiap kali aku bangun di pagi hari, maka aku harus menumbuk gandum untuk keluargaku. Kemudian aku mengaduknya berlahan hingga menjadi ragi. Lalu aku buatkan roti untuk makanan keluargaku. Kemudia aku berwhuduk dan keluar untuk mengurusi masalah manusia.

 

Kedua, Umar bertanya apakah benar engkau Said tidak mau melayani seorangpun pada waktu malam hari?.

 

Said tertegun diam beberapa waktu. Demi Allah SWT sungguh aku juga sungkan untuk mencerikan  hal ini. Aku telah membagi waktu, waktu siangku berkhitmat untuk urusan umat manusia dan waktu malamku untuk Allah SWT.

 

Permasalahan ketiga, Umar bertanya, Said benarkah, ada satu hari dalam sebulan, dimana engkau tidak keluar untuk mengurusi umat. Lalu Said memberikan klarifikasi: Benar Amirulmukminin, Aku tidak memiliki baju dinas kecuali yang sedang aku pakai ini. Aku mencuci baju ini sebulan sekali, dan aku menunggunya hingga kering dan pada penghujung hari aku baru bisa menemui mereka.

 

Keempat, Said sering sekali hilang kesadaran, sehingga dia tidak mengenali orang yang berada di sekelilingnya. Umar bertanya, apa maksudnya hal ini Said?

 

Said menjawab; Aku menyaksikan pembunuhan Khubaid ban Abdi pada saat itu aku masih musrik. Aku melihat penduduk Quraisy memoting jasadnya, mereka bertanya pada Khubaid. Apakah engkau [Khubaid] ingin Muhammad mengantikanmu disini?

 

Ia Khubaid] menjawab; Demi Allah SWT aku tidak suka merasa aman denga istri dan anakku. Pada Muhammad SAW sedang ditusuk duri.

 

Aku selalu teringat hari itu, mengapa aki tidak menolong Khubaid, sehingga aku menduga bahwa Allah SWT tidak mengampuniku, maka aku kehilangan kesadaran karenanya.

 

Seketika itu Umar RA lansung berkata; “Segala puji bagi Allah SWT yang telah membuat dugaanku kepadanya tdak rusak”.

 

Begitulah Said gubernur Hims yang miskin dan Amanah. Semoga Allah SWT meridhai Said bi Amir Aljumahi. Said adalah sosok yang mampu mendahulukan kepentingan umat, meskipun Said dan keluarganya berda dalam kondisi yang berkekurangan.

 

[Bersambung…]

 

Ya Allah… Ya Tuhan kami, Jadikanlah kami hamba-hambamu yang Amanah dalam memimpin, seperti amanahnya Said bin Abdi Ajumahi RA gubernur Hims… 🤲*

 

Jogjakarta, 16 Ramadhan 1444 H, bertepatan 7 April 2023

 

Salam

Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.

Magister Psikologi UAD Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar