Jumat, 20 Desember 2024

BERBUAT DENGAN PERBUATAN TAQWA

PSIKOLOGI TAQWA

Menghadirkan Diri Hati Dan Jiwa Muttaqien

[Ust. Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.]*

وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌۭ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Surat At-Taubah (9) ayat 71]

Perbuatan taqwa merupakan segala bentuk tindakan yang menunjukkan kepatuhan dan ketundukan diri, hati, dan jiwa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam Surat At-Taubah ayat 71, Allah SWT menggambarkan bahwa diri yang beriman dan bertaqwa akan saling membantu sesama, menjadi penolong bagi yang membutuhkan. Hal ini mencerminkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial yang tinggi, di mana setiap individu tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi juga berusaha untuk memberikan manfaat kepada banyak orang. Selain itu, diri dengan perbuatan taqw juga menyeru untuk mengerjakan yang ma'ruf, yaitu segala hal yang baik dan sesuai dengan petunjuk agama, Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, serta mencegah perbuatan yang munkar, yaitu hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan cara ini, diri, hati, dan jiwa akan berperan aktif dalam menciptakan umat yang lebih baik. Diri yang berbuat dengan perbuatan taqwa akan menjadi rahmad bagi alam semesta (Rahmatallil’alamiin).

Selain itu, perbuatan taqwa juga diwujudkan melalui ibadah yang wajib seperti mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Shalat adalah tiang agama Islam yang menjadi penghubung langsung antara hamba dengan Tuhannya-Allah SWT, sementara zakat merupakan kewajiban sosial yang bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu diri yang kurang mampu. Taat pada Allah SWT dan Rasul-Nya menjadi fondasi utama dari semua tindakan ini, karena dengan ketaatan yang tulus, seseorang dapat mencapai kehidupan yang penuh berkah dan kedamaian. Inilah esensi dari perbuatan taqwa yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap Muslim.

 

Kampung Pilahan Kotagede, DI Yogayakarta

Tanggal 19 Jumadats Tsaniyah 1446 H/ 20 Desember 2024 H.

 

Salam Ana Abdoellah

*Magister Psikologi UAD Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar