PSIKOLOGI TAQWA
Menghadirkan Diri Hati Dan Jiwa Muttaqien
[Ust. Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si.]*
وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, [Surat Al-Mu'minun (23) ayat 60].
Hati yang wajal, hati yang selalu bergetar, hati yang penuh dengan ketakutan akan dosa dan kegagalan dalam memenuhi perintah Allah SWT. Hati yang wajal, yang mencerminkan kesadaran akan keterbatasan diri dan kekhawatiran bahwa amalan yang dilakukan tidak diterima oleh-Nya. Dalam Surat Al-Mukminun ayat 60, Allah SWT menggambarkan diri dengan sifat yang memberikan apa yang dimiliki dengan hati yang takut, diri ini sangat menyadari bahwa satu saat diri ini pasti akan kembali kepada-Nya. Ketakutan yang dimaksud bukanlah ketakutan yang merusak, melainkan ketakutan yang mengarahkan diri untuk senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang dapat mendekatkan kepada azab-Nya. Hati yang wajal senantiasa merasa cemas apakah amal yang dilakukan akan diterima dan menjadi jalan menuju taqwa, yang merupakan tujuan utama dalam kehidupan ini.
Penting untuk disadari bahwa setiap amal yang dilakukan akan kembali dengan izin Allah SWT, dan kelak suatu saat diri ini akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan di hadapan-Nya. Seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 46 yang menjelaskan bahwa orang-orang yang yakin akan menemui Rabb-nya memiliki hati yang penuh ketakutan dan harapan yang besar. Ketika menghadapi musibah, diri beriman dengan hati yang wajal mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun", sebagaimana diterangkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 156. Ini menunjukkan bahwa hati yang wajal adalah hati yang menerima segala takdir dengan penuh keikhlasan, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh ketaqwaan.
Hak Cipta © Yuzarion 2025
Kampung Pilahan DI Yogayakarta
Tanggal 8 Sya;ban 1446 H/ 7 Februari 2025 H.
Salam Ana Abdoellah
*Magister Psikologi UAD Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar