[Ust. Ana Abdoellah Yuzarion Katiek Bungsu Bin Zubir]
Marhaban ya Ramadhan. Ramadhan merupakan jalan terbaik yang dilalui umat Islam untuk meraih derajat taqwa, kualitas ketaqwaan yang diridhai Allah SWT. Dalam Surat Al-Baqarah (2:183), Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu bertaqwa." Taqwa adalah tujuan utama yang Allah SWT kehendaki bagi setiap hamba-Nya. Puasa Ramadhan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi merupakan momen untuk memilih jalan taqwa sebagai satu-satunya jalan yang diridhai-Nya.
Dalam Surat Asy-Syam (91:7-10), Allah SWT mengilhamkan pada jiwa manusia dua pilihan yang sangat jelas: jalan kesesatan dan jalan taqwa. Pilihan tegas ini menunjukkan bahwa jalan taqwa adalah jalan yang harus dipilih, sedangkan jalan kesesatan hanya akan membawa kerugian. Ramadhan bulan suci, diri hati yang berikhtiar mensucikan jiwanya dan memilih taqwa akan meraih kebahagiaan, sementara yang mengotorinya akan mengalami kerugian yang besar.
Penting untuk memahami bahwa jalan taqwa adalah satu-satunya jalan yang dapat membawa diri kepada kebahagiaan sejati dan mendapatkan ridha Allah SWT. Seperti yang tercantum dalam Surat Al-Fatihah (1:6-7), "Tunjukilah kami jalan yang lurus (jalan taqwa), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri rahmad kepadanya; bukan jalan yang dimurkai dan bukan pula jalan yang sesat." Jalan kesesatan bukanlah pilihan bagi seorang Muslim sejati, karena itu hanya akan membawa diri hati dan jiwa kepada kehancuran. Jalan kesesatan hadir sebagai pengingat, sebagai motivasi terbesar bagi seorang mukmin untuk berusaha sekuat tenaga menghadirkan hati dan jiwa yang muttaqien, jiwa yang selalu mengikuti petunjuk-Nya dan menjauhi godaan kesesatan. Hanya dengan memilih jalan taqwa, seorang hamba dapat merasakan kedamaian sejati yang datang dari kedekatannya dengan Allah SWT.
Pilahan Koto Gadang, DI Yogayakarta
Tanggal 01 Ramadhan 1446 H/ 01 Maret 2025 H.